::SANDAL UNTUK MUS::Walidah Ariyani “Aw!” “Kenapa, Nduk?” Seorang lelaki tua tampak tergopoh menghampiri asal suara. Setibanya di sana, dilihatnya Mus—anak satu-satunya duduk selonjoran di tanah. “Kaki Mus, Pak. Sakit.” Mus—bocah 8 tahun tampak meringis memegang kakinya. Lelaki itu tampak mencari sesuatu. “Sini Bapak obati! Sandal Mus ke mana?” “Enggak Mus bawa. Tadi putus di ujung …
